Dalam kehidupan sehari-hari kabel listrik merupakan salah satu komponen yang selalu terlihat tidak bisa lepas dari kehidupan. Bagaimanapun juga kabel listrik ini hanya memiliki satu fungsi utama, yaitu sebagai penghantar arus listrik. Namun dari satu fungsi utama tsb merupakan fungsi fital untuk dapat membuat peralatan elektronik dapat bekerja.
Bayangkan saja apabila tidak ada kabel, maka rumah-rumah akan gelap dan tidak akan bisa menikmati eneregi listrik yang mana kabel listrik dapat menyalakan berbagai peralatan elektronik rumah tangga. Selain itu berfungsi sebagai penghantar listrik, kabel ini juga memiliki fungsi sebagai penghantar sinyal radio frekuensi sebelum dipancarkan melalui antena. Tanpa adanya kabel listrik sebagai penghantar frekuensi ini, kita tidak akan mungkin bisa menikmati siaran televisi atau parabola seperti saat ini.
Jenis-jenis kabel listrik
Ternyata jenis - jenis kabel listrik memiliki banyak sekali tipenya yang dibuat berdasarkan fungsi dan kebutuhannya. Meskipun untuk jenis kabel listrik ini ada banyak dan beragam, namun pada dasarnya semua kebel listrik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian isolator (yang tidak menghantarkan arus listrik) dan bagian konduktor (yang menghantarkan arus listrik).
Setiap jenis kabel listrik ini memiliki spesifikasi, luas penampang dan kapasitas (KHA / Kuat hantar arus yang berbeda-beda dalam menyalurkan arus listrik. Bagian isolator pada kabel listrik merupakan bahan karet yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Yang mana bagian ini terdiri dari pembungkus kabel yang terbuat dari bahan thermoplastik atau karet atau thermosetting. Semakin tinggi tingkat isolator dari suatu kabel, maka semakin bagus kualitas dari kebel tersebut untuk melindungi dari tersengat listrik.
Bagian konduktor dari kabel listrik ini ialah bagian yang memiliki fungsi untuk menghantarkan energi listrik. Bagian konduktor suatu kabel listrik ini pada umumnya terbuat dari bahan tembaga atau alumunium atau bahan konduktif lainnya. Daya hantar atau konduktansi dari sebuah kabel listrik ditentukan oleh bahan baku dan parameter yang disebut dengan KHA (Kuat Hantar Arus). Kuat hantar arus dari kabel listrik ini berbeda - beda tergantung dari bahan baku pembuatan konduktor dari kebel listrik itu sendiri.
Kemampuan daya hantar arus kabel listrik (KHA) ini ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya oleh :
- bahan konduktor,
- dan luas penampang atau diameter kabel konduktor.
Biasanya semakin besar diameter / Luas penampang suatu kabel, maka kemampuan kabel listrik untuk dilalui arus (Ampere) / KHA (Kuat Hantar Arus) juga semakin tinggi.
Selain kualitas kabel ini ditentukan oleh bahan isolatif yang dipakai, kualitas kabel listrik ini juga ditentukan oleh kualitas dari bahan baku dari konduktornya. Semakin tinggi daya hantar suatu kabel listrik, maka semakin tinggi pula kualitas kabel listrik tersebut. Saat ini ada dua bahan baku terbaik yang digunakan unutk pembuatankabel listrik, yakni :
- tembaga murni
- dan emas.
Tembaga murni dan emas ini merupakan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik paling baik dan harganya-pun pasti sangat mahal. dimana ada harga ada kualitas.
Namun tidak jarang dipasaran banyak ditemui jenis kabel yang harganya miring atau kabel murah yang menggunakan bahan tembaga campuran. Tembaga campuran ini dibuat untuk menghemat ongkos produksi agar harga jual di pasaran semakin murah. Sebuah kabel listrik dengan bahan tembaga murni atau emas murni atau tembaga murni yang dilapisi oleh emas tentu memiliki harga yang jauh lebih tinggi dan mahal jika dibandingkan dengan kabel listrik berbahan konduktor campuran.
Maka dari itu kabel listrik ini merupakan komponen yang sangat penting dan harus selalu dilakukan maintance agar tertap terjaga dan tidak mengalami korsleting. Dengan perawatan yang rutin maka dijamin kabel listrik akan aman dan awet.